Thank you!

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type ...

Minimal Design

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type ...

Download high quality wordpress themes at top-wordpress.net

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type ...

Easy to use theme’s admin panel

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type ...

Prev Next

Archive for 2010

A Post Without Image

Taman Peristirahatan Raja-raja di desa Batuan

Taman ini terletak di kampung Salasa (Palace : Bhs.inggris) desa Batuan yang didalamnya terdapat kawasan kolam pemandian serta puing-puing bangunan istana

A Post Without Image

ASTA SENDIR

Kuburan Sendir merupakan kuburan dari salah seorang Alim Ulama dari keturunan Pangeran Mandaraga, yang terletak di desa Sendir Kecamatan Lenteng 7 km ke arah barat Kota Sumenep. Alim Ulama tersebut bernama K. Abd. Rahem putra K. Abdullah. Sedangkan beliau mempunyai istri bernama Nyai Sosor yang merupakan anak dari putri Siding Puri. Dari pernikahan mereka mempunyai keturunan Buju' Raba alias K. Abd. Rahman di Raba Pamekasan.

A Post Without Image

ASTA JOKOTOLE

Kuburan Jokotole atau Secoadiningrat III putra Adipoday ini berada di kampung sa'asa desa lanjuk kecamatan Manding yaitu 10 km ke arah utara dari Kota Sumenep.
Menurut cerita,pada waktu Jokotole sakit parah dibawa pulang dari keraton Lapataman Kecamatan Dungkek Kabupaten Sumenep ke rumah putranya di desa Parsanga Kecamatan Kota Sumenep dan beliau wafat di sana. Sebelum wafat beliau berwasiat apabila katel (keranda jenasah) yang terbuat dari bambu patah di mana saja,maka di situ beliau harus dikuburkan. Ternyata keranda bambu patah di Kecamatan Manding.Namun jenasah akan disucikan, sulit sekali untuk mendapatkan air.Raden Ario Begonondo (putra Jokotole) menancapkan tongkat milik ibunya (Dewi Ratnadi) yang pernah digunakan di desa Socah Kabupaten bangkalan ke tanah,sehingga keluarlah air dari tanah tersebut.kemudian jenasah Jokotole disucikan dan dikuburkan di desa itu. Oleh karena itulah,maka tempat itu dinamakan "Sa'asa" yang artinya "tempat mensucikan".

A Post Without Image

ASTA SAYYID YUSUF

Asta ini terletak di Kecamatan Talango suatu kepulauan 11 km ke arah timur dari kota Sumenep dan menyeberang dari Kecamatan Kalianget 10 menit.
Sayyid Yusuf adalah seorang ulama yang berasal dari Arab yang ketika itu secara ghaib jenasahnya terapung diliputi sinar melintas di depan perahu Sultan Abdurrahman yang akan melakukan perjalanan ke pulau Bali. Kemudian di aribaannya jatuh daun sokon/sukun yang bertuliskan nama jenasah tersebut yaitu Sayyid Yusuf dari Mekah. Sultan Abdurrahman berniat menguburkan jenasah tersebut secara wajar di daratan pulau Talango jika beliau kembali dengan selamat dari pulau Bali.
Asta ini banyak dikunjungi peziarah dari Jawa Timur dan Jawa Barat, karena konon permohonan/doa mereka di tempat ini banyak dikabulkan oleh Allah SWT. Di sebelah utara Asta Sayyid Yusuf terdapat pohon Nangger yang sangat besar seperti memayungi kuburan tersebut. Pohon Nangger ini berasal dari tongkat Sultan Abdurrahman yang ditancapkan setelah menguburkan jenasah Sayyid Yusuf.

A Post Without Image

ASTA KATANDUR

Asta ini terletak di desa Pamolokan Kecamatan Kota Sumenep 2 km ke arah utara Kota Sumenep. Merupakan kuburan Syech Achmad Baidawi yang dikenal dengan sebutan Pangeran Katandur (berasal dari kata : menanam; ahli pertanian), seorang penyebar agama islam juga ahli dalam bidang bercocok tanam yang datang ke Kabupaten Sumenep. Pangeran Katandur putra dari Sunan Pakaos yang merupakan cucu dari Sunan Kudus.
Beliau menyebarkan agama melalui cara mengajarkan mengolah pertanian dengan alat Nanggala/Salaga (alat pembajak sawah) ditarik oleh dua ekor sapi yang merupakan asal mula kerapan sapi. Sebelum mulai menanam, masyarakat diminta membaca Dua Kalimat Syahadat. Asta ini banyak dikunjungi peziarah lokal terutama pada malam hari untuk berdoa kepada Allah SWT dan konon doanya tersebut senantiasa terkabul.